Nasionalplus.com, PEKANBARU - Asisten I Sekretariat daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Zulkifli Syukur mengatakan bahwa untuk mendukung Indonesia Emas 2045, Pemprov Riau saat ini gencar menurunkan tingkat prevalensi stunting.
Namun meskipun demikian, menurutnya penurunan stunting di Bumi Lancang Kuning tentunya diperlukan kolaborasi semua pihak, agar mendapatkan hasil yang maksimum.
"Alhamdulilah, kita telah berhasil menurunkan angka stunting dari 17% pada tahun 2023 menjadi 13,6% pada tahun 2024 terendah ke 3 Nasional," kata Zulkifli Syukur di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (8/5/2024).
"Tentunya capaian tersebut sudah melewati target yang telah ditentukan Pemerintah Pusat sebesar 14%," tambahnya.
Asisten I menjelaskan bahwa persoalan stunting bukan sekedar masalah kesehatan dan gizi yang buruk tapi juga aspek tak langsung penyebab lainnya.
"Oleh karena itu, intervensi untuk mencegah stunting bukan hanya terkait dengan kesehatan dan gizi, tetapi juga melalui Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah intervensi utama dalam percepatan pencegahan stunting," terangnya.
Ia pun menilai bahwa pendidikan anak usia dini penting sebagai forum untuk memberikan edukasi tentang pola makan, pola asuh dan pola sanitasi kepada para orang tua terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.
"Pendidikan anak usia dini juga penting untuk memberikan stimulasi bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak," imbuhnya.
Ia berharap melalui Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP-PAUD) Provinsi Riau dapat berkolaborasi dalam menurunkan target angka stunting di Provinsi Riau pada tahun 2025 di angka satu digit.
"Semoga angka stunting di Bumi Lancang Kuning terus menurun sehingga apa yang menjadi harapan kita terwujud," pungkasnya.
sumber : mediacenter.riau.go.id