Dalam Rangka Hari Statistik Nasional 2024, Kepala BPS Kabupaten Kampar Buka Secara Resmi FGD PDRB dan Inflasi.

Selasa, 17 September 2024

BANGKINANG KOTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kampar, Ir. Budianto, secara resmi membuka Focus Group Discussion (FGD) PDRB dan Inflasi di Kabupaten Kampar Tahun 2024 yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN). Acara tersebut berlangsung di Aula Resort Stanum Bangkinang pada Selasa, 17 September 2024, dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kampar.

FGD ini menghadirkan narasumber dari Universitas Riau, Dahlan Tampubolon, SE, M. Si, yang memberikan pemahaman mengenai PDRB dan Inflasi. 

Dalam sambutannya, Ir. Budianto menyampaikan bahwa peringatan Hari Statistik Nasional merupakan momentum penting untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk responden, pengelola statistik, dan konsumen data, agar lebih sadar akan pentingnya statistik. Ia juga menekankan perlunya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang handal, akurat, dan terpercaya.

"Dengan kesatuan pemahaman akan arti penting statistik dari berbagai pihak, akan semakin memperlancar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan statistik, terutama bagi Badan Pusat Statistik sebagai penghasil utama data statistik," ujar Budianto.

Ia juga menjelaskan bahwa tema HSN tahun 2024 adalah "Statistik Berkualitas untuk Indonesia Emas," yang menggambarkan peran penting statistik dalam mencapai Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Budianto menambahkan, "Pada tahun 2045, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi yang maju dan merata baik di tingkat nasional maupun daerah harus mampu kita wujudkan."

Dalam diskusi tersebut, berbagai indikator ekonomi makro seperti tingkat pertumbuhan ekonomi (PDRB), inflasi, dan pendapatan per kapita menjadi topik utama. Data statistik yang berkualitas menjadi prasyarat penting untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan merata, khususnya dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045.

Budianto juga menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan PDRB di Kabupaten Kampar, seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum/Dana Alokasi Khusus (DAU/DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), serta investasi baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Selain itu, ia juga menyebut pentingnya pengelolaan sektor-sektor unggulan seperti industri berbasis perkebunan kelapa sawit, pengolahan hasil tambang, dan sektor pariwisata.

Melalui FGD ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya data ekonomi yang berkualitas dalam upaya mendorong pembangunan daerah. "Pada akhirnya, data berkualitas akan mampu memberikan arah bagi pembangunan dan menentukan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Kampar," tutupnya.