PEKANBARU – Di tengah gempuran tren "flexing" dan pinjaman online yang bikin dompet meringis, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau muncul sebagai pahlawan keuangan dengan jurus andalan yakni, Bootcamp Duta Literasi Keuangan 2025. Kabarnya, para mahasiswa terpilih ini siap jadi agen perubahan finansial yang bukan kaleng-kaleng, melainkan bibit unggul calon-calon konglomerat masa depan (amin!).
Acara yang diikuti oleh puluhan mahasiswa super terpilih dari berbagai kampus di Riau ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa. Mulai hari ini, mereka digembleng habis-habisan dengan ilmu literasi keuangan yang mendalam, lengkap dengan jurus-jurus jitunya. Tujuannya jelas, biar bisa jadi "pencerah" keuangan bagi masyarakat yang masih galau antara menabung atau healing di kafe estetik.
Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, dalam sambutannya yang penuh semangat, sampai berujar, mahasiswa itu agen perubahan. Kalau mereka udah jago urusan duit, dijamin masyarakat juga ikutan pinter ngelola keuangan.
Program keren ini punya misi mulia, mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang keuangan, mencetak duta edukasi yang hits, mendukung inklusi keuangan di Riau, dan yang paling penting, membendung laju invasi investasi bodong serta pinjol ilegal yang gemar menyasar dompet tipis anak muda. OJK ingin semua warga Riau bebas dari drama finansial.
Triyoga juga membocorkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang bikin hati adem. Tingkat literasi keuangan nasional naik jadi 66,46 persen. Inklusi keuangan juga melesat ke 80,51 persen. Sepertinya, slogan “hemat pangkal kaya” mulai merasuki jiwa masyarakat.
"Tingkat literasi keuangan nasional tercatat sebesar 66,46 persen, naik dari 65,43 persen pada tahun sebelumnya," Sementara itu, tingkat inklusi keuangan mencapai 80,51 persen, meningkat dari 75,02 persen pada 2024," katanya, Rabu.
Dijelaskan dia, peningkatan ini membuktikan bahwa program edukasi kami, baik yang face-to-face maupun yang viral di media sosial, mulai membuahkan hasil. Masyarakat sekarang makin pintar, tahu mana yang investasi beneran, mana yang cuma investasi mimpi indah, layaknya para penipu investasi yang masih berkeliaran.
“Peningkatan ini membuktikan bahwa berbagai program edukasi yang kami lakukan, baik secara langsung maupun melalui media, mulai membuahkan hasil. Masyarakat kini semakin memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan untuk masa depan mereka,” jelasnya.
Program bootcamp ini juga jadi bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang ambisius, menargetkan dua juta duta literasi keuangan di seluruh Indonesia. Mahasiswa tentu saja jadi salah satu target utama. Bayangkan, dua juta agen perubahan keuangan siap mengubah nasib bangsa.
Dengan segala upaya heroik ini, OJK Riau berharap para peserta bootcamp bisa jadi garda terdepan dalam menyebarkan ilmu keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. OJK juga berjanji akan terus bergandengan tangan dengan semua pihak agar masyarakat Riau semakin cerdas, bijak, dan pastinya, bebas dari drama keuangan.